Sering kali kita mendengar istilah “freon” ketika membahas AC atau kulkas. Namun, tahukah Anda bahwa Freon sebenarnya adalah merek dagang dari Dupont untuk zat pendingin? Istilah yang lebih tepat dan umum digunakan dalam industri adalah refrigerant. Refrigerant inilah zat kimia yang bekerja dalam siklus pendinginan untuk menyerap dan melepaskan panas, sehingga AC bisa mendinginkan ruangan atau kulkas menjaga makanan tetap segar.
Mengenal Berbagai Jenis Refrigerant dan Dampaknya
Seiring perkembangan teknologi dan meningkatnya kesadaran akan lingkungan, jenis-jenis refrigerant juga terus berevolusi. Dulu, refrigerant seperti Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbon (HCFC) sangat umum digunakan, namun ternyata memiliki dampak negatif besar yaitu merusak lapisan ozon bumi. Untungnya, saat ini sebagian besar telah dilarang atau dihentikan produksinya.
Idealnya, refrigerant yang ramah lingkungan harus aman untuk lapisan ozon (memiliki nilai Ozone Depletion Potential/ODP nol) dan memiliki nilai Global Warming Potential (GWP) yang rendah sehingga tidak berkontribusi terhadap efek rumah kaca atau pemanasan global.
Kini, refrigerant yang banyak digunakan adalah jenis Hydrofluorocarbon (HFC), seperti R410A. R410A tidak merusak lapisan ozon (Memiliki nilai ODP=0), Ini adalah langkah maju yang signifikan. Meski begitu R410A masih memiliki nilai Global Warming Potential (GWP) yang relatif tinggi, yang berarti jika terlepas ke atmosfer, ia dapat berkontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global.
Menyadari hal ini, industri terus berinovasi mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satu bintang yang sedang naik daun adalah R32. Refrigerant ini juga dari golongan HFC dan memiliki ODP nol, sama seperti R410A. Namun, keunggulan R32 adalah nilai GWP-nya yang jauh lebih rendah—sekitar sepertiga dari R410A. Ini berarti dampak potensialnya terhadap pemanasan global jauh lebih kecil jika terjadi kebocoran. Selain itu, R32 juga dikenal lebih efisien dalam hal konsumsi energi. Meskipun R32 tergolong “mildly flammable” (sedikit mudah terbakar), dengan penanganan dan instalasi yang benar oleh teknisi bersertifikat, R32 sangat aman untuk digunakan.
Bagaimana Memilih Refrigerant yang Paling Aman dan Ramah Lingkungan?
Memilih AC atau kulkas dengan refrigerant yang tepat adalah kontribusi nyata kita untuk lingkungan. Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan memeriksa label spesifikasi produk. Produsen biasanya mencantumkan jenis refrigerant yang digunakan pada stiker di unit AC outdoor atau di bagian belakang kulkas Anda. Cari label yang secara jelas menyebutkan “R32” sebagai jenis refrigerantnya. Ini adalah pilihan terbaik saat ini jika Anda mencari keseimbangan antara efisiensi, keamanan, dan dampak lingkungan yang minimal.
Penting juga untuk memastikan bahwa instalasi dan perawatan unit AC dilakukan oleh teknisi yang terlatih dan bersertifikat. Penanganan refrigerant yang tidak tepat dapat menyebabkan kebocoran, yang tidak hanya merugikan lingkungan tetapi juga mengurangi efisiensi perangkat Anda.
Satake Fimar Indonesia: Solusi HVAC Berkelanjutan untuk Bumi
Sebagai ahli di bidang HVAC dan perangkat laboratorium, Satake Fimar Indonesia memahami pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Kami tidak hanya menyediakan sistem pendingin udara dan peralatan laboratorium yang canggih, tetapi juga secara konsisten memasukkan faktor ramah lingkungan ini dalam setiap solusi dan layanan yang kami berikan. Kami berkomitmen untuk mendukung penggunaan refrigerant yang memiliki GWP rendah seperti R32, serta memastikan praktik instalasi dan pemeliharaan yang meminimalkan dampak lingkungan. Pilihan ini adalah bagian dari dedikasi kami untuk memberikan solusi yang tidak hanya berkinerja optimal tetapi juga berkontribusi pada penyelamatan bumi untuk generasi mendatang.
Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai sistem HVAC yang efisien dan ramah lingkungan, atau layanan terkait refrigerant, jangan ragu untuk menghubungi Satake Fimar Indonesia melalui whatsapp 082310043646 sekarang, atau kunjungi https://satakefimar.com.