3 Keunggulan Metode Prosedur Verifikasi Kontrol (CVP) Sebagai Metode Baru dalam Meningkatkan Akurasi Evaluasi Pendingin Udara

Secara konvensional, metode umum untuk mengevaluasi pendingin udara (AC) melibatkan pengukuran kapasitasnya dalam kondisi uji suhu dan kelembaban yang telah ditetapkan. Meskipun pendekatan ini masih banyak digunakan di sebagian besar negara, namun metode ini memiliki keterbatasan dalam merefleksikan bagaimana sistem AC benar-benar beroperasi di lingkungan dunia nyata. Seiring berjalannya waktu, adopsi metode evaluasi yang mempertimbangkan variasi suhu musiman, seperti APF (Annual Performance Factor), CSPF (Cooling Seasonal Performance Factor), dan HSPF (Heating Seasonal Performance Factor) telah dilakukan secara bertahap.

Sebuah terobosan signifikan dalam evaluasi pendingin udara adalah diperkenalkannya Prosedur Verifikasi Kontrol (CVP). Metode baru ini diresmikan di bawah peraturan U.S. Department of Energy (DOE) dan didasarkan pada standar AHRI 210/240 yang sudah direvisi. Metode ini hadir untuk membuat evaluasi AC jauh lebih representatif dan akurat. CVP adalah metode pengujian inovatif yang mempertimbangkan beban termal dalam ruangan serta kondisi cuaca luar ruangan. Ini memungkinkan unit dalam ruangan beroperasi secara bebas sebagai respons terhadap simulasi kondisi dunia nyata selama pengujian, sementara kondisi luar ruangan divariasikan untuk menilai fungsi kontrol AC itu sendiri. Pendekatan ini sangat berbeda dengan metode konvensional steady-state, di mana kondisi ruang uji dipertahankan dalam toleransi operasi yang kecil, dan sistem AC/pompa kalor dikontrol secara manual pada kecepatan kompresor dan laju aliran udara yang tetap.

Sebagai contoh, dalam metode CVP jika sebuah unit AC dalam mode pendinginan tidak dapat memenuhi beban virtual, suhu ruangan yang disimulasikan akan benar-benar naik, sama seperti yang terjadi dalam situasi dunia nyata. 

Berikut adalah tiga keunggulan utama penggunaan metode CVP dalam meningkatkan akurasi evaluasi pendingin udara:

1. Pengujian yang Lebih Realistis dan Representatif

Metode konvensional seringkali mengunci parameter seperti kecepatan kompresor dan laju aliran udara, yang mungkin tidak secara akurat mencerminkan operasi unit dalam kondisi nyata. Sebaliknya, metode CVP berfokus pada “kontrol bawaan/asli” (sistem kontrol unit itu sendiri), memungkinkannya untuk secara otomatis mengelola parameter-parameter kritis seperti kecepatan kompresor, kecepatan kipas, dan posisi katup sebagai respons terhadap beban pengkondisian yang disimulasikan. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih presisi mengenai kinerja sistem AC di lapangan. Ini memastikan bahwa klaim kinerja pabrikan benar-benar mencerminkan cara sistem akan beroperasi di dunia nyata, sekaligus memverifikasi bahwa pengaturan kecepatan tetap yang digunakan dalam pengaturan pengujiannya dapat mewakili operasi kontrolnya.

2. Peningkatan Penilaian dan Penegakan Kepatuhan

CVP dirancang sebagai alat utama untuk tujuan audit, penilaian, dan pengujian penegakan kepatuhan oleh DOE. Meskipun pabrikan tidak diwajibkan untuk melakukan CVP saat memberi peringkat produk mereka, metode ini memastikan bahwa pengaturan kecepatan tetap yang digunakan untuk pengujian sertifikasi sesuai dengan operasi kontrol bawaannya. Kemampuan ini memungkinkan DOE untuk dapat memverifikasi kepatuhan sistem dengan definisi sistem kompresor kapasitas variabel. Harapannya adalah pabrikan akan secara proaktif menggunakan CVP secara internal untuk mengevaluasi pengaturan kecepatan tetap yang digunakan dalam pengujian sertifikasi produk variable-speed mereka. Dengan demikian, metode CVP dapat memperjelas bagaimana DOE akan melakukan pengujian yang dilakukan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas untuk industri ini.

3. Konsensus Industri dan Standardisasi yang Lebih Baik

Pengembangan CVP dan penggabungannya ke dalam standar industri terbaru, seperti AHRI 210/240-2024 dan AHRI 1600-2024, mencerminkan konsensus industri yang signifikan. DOE secara aktif mengintegrasikan standar-standar ini ke dalam prosedur uji pada negara-negara bagian di Amerika sehingga dapat memenuhi standar industri. Langkah ini mengurangi beban bagi pabrikan dengan menghilangkan kebutuhan akan prosedur pengujian terpisah dan juga menyediakan prosedur standar bagi pabrikan untuk memvalidasi pengaturan operasi “normal” mereka. CVP juga telah dimasukkan ke dalam standar lain seperti AHRI 1230-2021 dan ENERGY STAR untuk sistem VRF dan pompa panas lainnya, hal ini menunjukkan metode ini dapat diterima dengan luas dan memiliki relevansi untuk industri HVAC.

Sebagai kesimpulan, transisi menuju metode evaluasi AC berbasis CVP menandai langkah maju yang penting dalam memastikan penilaian efisiensi energi yang lebih akurat dan mewakili kinerjanya di lapangan. Dengan memungkinkan sistem untuk beroperasi di bawah kontrol bawaannya dan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang bervariasi, CVP tidak hanya meningkatkan validitas klaim kinerja tetapi juga berfungsi sebagai alat penegakan yang kuat dan mewakili upaya kolaboratif industri untuk standardisasi yang lebih baik.

Satake Fimar Indonesia memiliki keahlian mendalam, profesionalisme yang konsisten, dan pengalaman luas dalam industri HVAC, khususnya dalam memahami dan mengimplementasikan metodologi evaluasi mutakhir seperti CVP. Tim kami berpengalaman dalam menafsirkan standar yang kompleks dan menerapkan prosedur pengujian lanjutan untuk memastikan sistem HVAC Anda memenuhi tolok ukur tertinggi untuk kinerja dan efisiensi. Kami berdedikasi untuk memberikan solusi yang tidak hanya mematuhi peraturan terbaru tetapi juga menetapkan standar baru untuk kualitas dan keandalan.
Untuk konsultasi ahli mengenai evaluasi sistem HVAC, pengujian, atau layanan terkait lainnya, hubungi Satake Fimar Indonesia sekarang melalui WhatsApp di 082310043646.

Scroll to Top